Note: Artikel ini 100% copy dari
LINK
Asal Usul Sejarah hari Kasih Sayang atau Hari Valentine atau Valentine Day
Hari Valentine (bahasa Inggris:
Valentine's Day) atau disebut juga
Hari Kasih Sayang,
pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan
mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat.
Asal-usulnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus.
Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula.
Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis
sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini
diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta
yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines".
Simbol
modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan
gambar sebuah Cupido (Inggris:
cupid) bersayap.
Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal.
The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.
Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal
di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan.
Asosiasi yang sama ini juga
memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari
semua kartu valentine.
Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi
paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama
mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut
merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap
sesembahan mereka.
Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah
yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka.
Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa
Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh
seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik
dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada
pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di
antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina,
lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian
keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai
besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua
potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang
mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu
dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai
kesuburan dan melahirkan dengan mudah.
VERSI I
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari
dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan
kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu
bokap-nye hercules.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan
Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan
berpakaian kulit kambing.
Sebagai ritual penyucian, para pendeta
Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah
minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil
membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai
dijalan.
Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
VERSI 2
Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada
tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
- pastur di Roma
- uskup Interamna (modern Terni)
- martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang
(valentine) tidak jelas.
Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496,
menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai
martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya
peringatan santo Valentinus.
Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I
sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang
dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus,
diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus.
Kemudian ditaruh dalam
sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite
Church di Dublin, Irlandia.
Jenazah ini telah diberikan kepada mereka
oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang
berziarah ke gereja ini pada
hari Valentine (14 Februari), di
mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah
altar tinggi.
Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan
dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin
hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai
bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo
yang asal-muasalnya
tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja.
Namun
pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
VERSI 3
Catatan pertama dihubungkannya
hari raya Santo Valentinus dengan
cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana
dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan
untuk kawin.
Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris
Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer.
Ia menulis di cerita Parlement of
Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah
dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to
choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih
pasangannya)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada
hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka.
Sebuah
kartu Valentine
yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah
British Library di London.
Kemungkinan besar banyak legenda-legenda
mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di
antaranya bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir
(mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang
diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II,
santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
VERSI 4
Kisah St. Valentine
Valentine adalah
seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III.
Ia hidup di
kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal
kejam.
Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki
pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung
di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat
dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan
kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera
memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati
bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan.
Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal.
Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu
menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara
rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya
peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan
dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu
pasangan.
Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St.
Valentine tertangkap.
Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis
hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh
orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung
aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di
jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah
putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk
mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali.
Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa
St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14
Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri
menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia
menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14
Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih
sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine
sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai
seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
VERSI 5
cikal bakal terjadinya hari valentine adalah perayaan festival
Lupercalia.
Festival ini sudah sangat lama sekali terjadi.
Yang di
laksanakan pada zaman kerajaan Romawi sekitar abad ke 3.
Perayaan festival Lupercalia dilaksanakan sekitar tanggal 13 hingga
tanggal 18 februari.
Dan di awali dengan dilakukannya upacara
persembahan untuk dewi cinta Juno Februata.
Dan tepat pada 14
Februarinya akan di lakukan sebuah permainan yang melibatkan para pemuda
dan pemudi di wilayah kerajaan Romawi itu.
Para pemuda pertama-tama
akan mengundi nama nama gadis yang berasal dari dalam kota dari sebuah
kotak kaca.
Nama gadis yang mereka dapatkan akan otomatis terpilih
menjadi pasangannya selama setahun.
Hal ini sebenarnya di lakukan untuk
kesenangan dan juga sebagai objek hiburan.
Namun, sering juga banyak
pasangan yang jatuh cinta sungguhan dan akhirnya menikah.
Sehari
setelahnya para pemuda akan melecut gadisnya dengan menggunakan kulit
binatang.
Lecutan itu dipercaya akan meningkatkan kesuburan bagi para
gadis.
Festival ini pun berkembang dan penguasa beserta para tokoh agama Romawi
mengkombinasikannya dengan nuansa Kristen Katolik.
Yang sekaligus
menjadi agama kerajaan. Suatu waktu Romawi mengalami peperangan yang
menyebabkan Kaisar Claudius II memerintahkan para pria dan pemuda untuk
ikut bertarung di medan pertempuran.
Namun, banyak pemuda yang berat
meninggalkan kekasih dan keluarga mereka.
Kaisar Claudius II pun membuat
peraturan baru, untuk membatalkan semua pertunangan dan pernikahan di
Romawi.
Tentu saja keputusan ini mendapat banyak pertentangan keras dari
berbagai pihak.
Salah satunya adalah dari pastor Valentine.
Valentine masih tetap menjalankan upacara pernikahan pasangan yang
datang kepadanya. Namun upacara tersebut dilakukan secara sembunyi
sembunyi. Kaisar Claudius II pun murka, ia memerintahkan menangkap
Valentine dan memenggal kepalanya. Valentine pun wafat tepat di tanggal
14 Februari tahun 270 Masehi. Demi mengenang kematiannya, nama Festival
Lupercalia pun di ganti menjadi Festival Valentine. Momentum itu pun
berkembang menjadi hari penting bagi seluruh pasangan di dunia.
Di zaman sekarang, hari valentine di jadikan hari valentine di dunia
barat.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi.
Valentine’s Days juga merambah ke indonesia. Dan kartu valentine yang
pertama kali dibuat, di produksi massal oleh Esther A Howland sekitar
tahun 1847.
Setiap negara merayakan
hari valentine dengan cara
yang berbeda beda.
Misalnya saja di Jepang, para gadis akan membuat
sendiri coklat dan memberikannya pada pemuda yang dia sukai.
VERSI 6 (MENURUT PANDANGAN ISLAM)
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun
terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia
bahkan di Malaysia juga.
Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di
mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan)
tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine.
Berbagai
tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel,
organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba
menawarkan acara untuk merayakan Valentine.
Dengan dukungan(pengaruh)
media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang
Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.
SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi)
apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan
Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri.
Valentine
sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana
kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena
pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu
Raja Claudius II (268 - 270 M).
Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang
dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi
cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai
'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur
hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'.
Hari Valentine kemudian
dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut
“Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'
kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine.
Penerimaan upacara
kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan
kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai
burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata
“Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'.
Persamaan bunyi antara
galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda
dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari.
Dengan berkembangnya
zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh
pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya).
Manusia pada zaman sekarang tidak
lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine.
Di mana pada zaman
sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta
persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa
ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini
hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha
merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat
dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.
PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita
akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra :
36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu
mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati.
Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya.
Bukan
hanya sekedar dapat melihat atau mendengar.
Bukan pula sekadar tahu sejarah,
tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih
dari itu.
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut)
kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang
siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum
(agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :
“Barangsiapa
yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:-
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari
kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama
(Islam) sebagai pandangan hidup.
Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di
dalam masalah 'Valentine Day'.
1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan
yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana
setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara
keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber
dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh
pihak gereja.
Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia
semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan
tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.
Katakanlah :
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”.
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan
mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu”.
3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa
kasih sayang di persada bumi adalah baik.
Tetapi bukan seminit untuk sehari dan
sehari untuk setahun.
Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada
Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas
Islam.
Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk
berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang
abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Bahkan Rasulullah
s.a.w. bersabda :
“Tidak
beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti
cintanya kepada diri sendiri”.
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan
dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah
s.w.t.:
“Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan
syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.
(Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi :
“…walaupun
kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan
tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia
(Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat
menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan
keyakinan (akidah) kita.
Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih
toleransi dan setia kawan.
Kerana kalau
dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah
mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ?
Sudah
semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok
lebih jauh lagi.
Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk
kasih sayang agama lain.
Bukankah Allah
itu Ar Rahman dan Ar Rohim.
Bukan hanya
sehari untuk setahun.
Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu.
Tetapi yang
jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu.
Bahkan Islam itu
merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.
Lihatlah kebangkitan Islam!!!
Lihatlah
kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa,
televisyen dan sebagainya.
Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau
urusan yang bersifat materi.
Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang
bernyawa.
MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya
jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya
kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya
dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita
menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu
taat sehingga dengan izin Allah s.w.t.
kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat
kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat
dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang
sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.
Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam di Malaysia) di
dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :-
"VALENTINE" adalah nama seorang paderi.
Namanya
Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam
Sepanyol.
Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih
sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!!
Tumbangnya Kerajaan Islam
Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine.
Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!!
Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah
hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..
ITULAH BEBERAPA VERSI YG BIS KITA JABARKAN DARI BERBAGAI PANDANGAN DAN VERSI..